Salsa Luthfia Hani
Siswa1.Nama:salsa luthfia
Pertanyaan!
Siapakah sahabat-sahabat nabi dan si apa saja yang yang termasuk tabi'in itu? Sebutkan!6 Hari Yang Lalu BalasHerlina Zuhfatul Muniroh
SiswaNama: Herlina Zuhfatul Muniroh (08)
Pertanyaan: pengelompokkan tabaqat tabiin sangat relatif dan lebih sulit serta berbeda dikarenakan oleh...
Sekian Terima Kasih6 Hari Yang Lalu BalasDevita Dinda Putri
SiswaWa'alaikumsalam nggeh ustadz
Nama : Devita Dinda Putri
No.absen : 05
Pertanyaan sya
1). Para ulama juga
memberikan komentar tentang tabi‟in di antaranya pendapat dari Ibn al-Qayyim alJawzy: sesungguhnya fatwa dari a ar al-salaf al- ālih dan fatwa para sahabat lebih
utama untuk diambil dari pada pendapat dan fatwa mutaakhkhirin?Apa yg dimaksud fatwa dari a ar al-salaf al- ālih dan fatwa mutaakhkhirin?Jelaskan?
2). Apa yg dimaksud dengan fatwa-fatwa sahabat lebih didahulukan untuk diambil dari fatwa-fatwa tabi‟in dan fatwa
dari tabi‟in lebih didahulukan dari fatwa tābi‟i al-tābi‟ n (pengikut tabi‟in)?6 Hari Yang Lalu BalasWulida Awalin Navisa
SiswaNama : Wulida Awalin Navisa
No. absen : 31
Pertanyaan
Golongan Mu’tazilah mengatakan, bahwa seluruh sahabat itu adil selain mereka yang terlibat pada pembunuhan Khilafah ‘Ali r.a. mengapa demikian?6 Hari Yang Lalu BalasLaili Alimatus Sifak
SiswaNama : Laili Alimatus Sifak
No Absen : 31
bagaimana peran konsep kaum mu'tazilah pada modernisasi islam? Apakah masih ada golongan mu'tazilah smpai sekarang?? Dan Benarkah golongan Mu'tazilah Menolak Ayat Al-Qur'an? Apa penyebabnya?6 Hari Yang Lalu BalasWulida Awalin Navisa
SiswaSalsa Luthfia Hani :
Saya akan menjawab pertanyaan dari salsa
Siapakah sahabat nabi? Yang termasuk sahabat nabi diantaranya adalah Khulafaur Rasyidin, Dlammah ibn Tsa’labah, Ukasyah ibn Nisham, Hamamah ibn Abi Hamamah Ad-Dausi yang diakui kesahabatannya oleh Abu Musa Al-Asy’ari.
Siapa saja yang termasuk dalam tabi'in? Ibnu Sa'ad, misalnya, mengelompokkan tabiin dalam 4 tabaqat, sedangkan Al-Hakim mengelompokannya dalam 15 tabaqat. Untuk tabaqat pertama, para ulama sepakat memberi batasan bahwa mereka adalah tabi'in yang pernah berjumpa dan bersahabat dengan sepuluh sahabat yang dijanjikan Rasulullah SAW akan masuk surga. Mereka yang dipandang sebagai tabi'in tabaqat pertama di antaranya Abu Usman an-Nahdi, Qais bin Abbad, Abu Husain bin Munzir, Abu Wa'il dan Abu Raja' at-Taridi. Tabaqat Tabi-in yang paling akhir, menurut pandangan al-Hakim, ialah tabi'in yang sempat berjumpa atau melihat sahabat paling akhir dan menyaksikan wafatnya sahabat tersebut. Mereka yang termasuk tabi'in tabaqat terakhir ialah tabi'in yang berjumpa dengan Abu Tufail Amir bin Wa'ilah di Mekah yang berjumpa dengan as-Saib di Madinah yang berjumpa dengan Abu Umamah di Syam (Suriah) yang berjumpa dengan Ubaidilah bin Abi Aufa di Kufah yang berjumpa dengan Anas bin Malik di Basra dan berjumpa dengan Abdullah az-Zubaidi di Mesir. Dan masih banyak lagi6 Hari Yang Lalu BalasViva Aquila Faidati
SiswaWa'alaikumsalam nggeh ustadz..
Nama : Viva Aquila
No. : 30
Nama : Viva Aquila
No. : 30
Sifat yang mendorong seseorang untuk selalu menjaga takwa dan mur ‟ah (perwira) adalah6 Hari Yang Lalu BalasBadriyatul Munawaroh
SiswaWa'alaikumsalam nggeh ustadz..
Nama : Badriyatul Munawaroh
No. :04
Apa perbedaan tabi'in dengan tabi'ut tabi'in , dan siapa yang termasuk keduanya....6 Hari Yang Lalu BalasWulida Awalin Navisa
SiswaBadriyatul Munawaroh :
Saya akan menjawab pertanyaan badriyatul.
Perbedaan tabi'in dengan tabi'ut tabi'in adalah..
Jika tabi’in adalah orang yang pernah bertemu dengan sahabat, iman kepada Nabi saw dan meninggal dalam keadaan Islam. Tentang hal ini al-Khatib al-Baghdadi mensyaratkan adanya persahabatan dengan sahabat, jadi bukan hanya bertemu.
Dapat dikatakan tabi'in apabila memenuhi kriteria berikut:
1. Benar-benar pernah bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam 2. Benar-benar sudah beragama Islam 3. Menjaga amanah sariat Islam 4. Iman dan Islam sampai mati .
Yang termasuk dalam tabi'in :
Abu Usman an-Nahdi, Qais bin Abbad, Abu Husain bin Munzir, Abu Wa'il dan Abu Raja' at-Taridi.dll
Sedangkan tabi'ut tabi'in adalah generasi setelah Tabi'in, artinya pengikut Tabi'in, adalah orang Islam teman sepergaulan dengan para Tabi'in dan tidak mengalami masa hidup Sahabat Nabi. Tabi'ut tabi'in adalah di antara tiga kurun generasi terbaik dalam sejarah Islam, setelah Tabi'in dan Shahabat. Tabi'ut tabi'in disebut juga murid Tabi'in. Menurut banyak literatur Hadits : Tab'ut Tabi'in adalah orang Islam dewasa yang pernah bertemu atau berguru pada Tabi'in dan sampai wafatnya beragama Islam. Dan ada juga yang menulis bahwa Tabi'in yang ditemui harus masih dalam keadaan sehat ingatannya.
Yang termasuk dalam tabi'ut tabi'in adalah : Malik bin Anas, Al-Auza’iy, Sufyan Ats-Tsauriy, Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy, Al-Laits bin Saad, Abdullah bin Al-Mubaarok, Waki’, Asy Syafi’i, Abdurrahman bin Mahdiy, Yahya bin Said Al-Qathan, Yahya bin Ma’in, Ali bin Al-Madiniy.6 Hari Yang Lalu BalasFandini Rahayu
SiswaWa'alaikumussalaam Warahmatullahi Wabarakatuh
Nggih ustadz6 Hari Yang Lalu BalasYuliana Nuril Jannah
SiswaNama : Yuliana Nuril
Pertanyaan : Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa pada hajjat al-wida’ bersabda, “Allah Swt menolong setiap hamba yang mendengarkan ucapanku dan menjaganya kemudian menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya.” Apabila para sahabat tidak adil, lantas mengapa Rasulullah Saw mempercayai mereka?5 Hari Yang Lalu BalasDevita Dinda Putri
SiswaHerlina Zuhfatul Muniroh : Saya akan menjawab pertanyaan dari herlina
pengelompokkan tabaqat tabiin sangat relatif dan lebih sulit serta berbeda pengelompokkan tabaqat sahabat yang didasarkan atas keikut sertaannya pada peristiwa peristiwa penting yang dialami Rasulullah SAW.
Untuk tabaqat pertama, para ulama sepakat memberi batasan bahwa mereka adalah tabi'in yang pernah berjumpa dan bersahabat dengan sepuluh sahabat yang dijanjikan Rasulullah SAW akan masuk surga.
•Mereka itu adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Sa'id bin Abi Waqqas, Sa'id bin Zaid bin Amr bin Nufail, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah.5 Hari Yang Lalu BalasDevita Dinda Putri
SiswaViva Aquila Faidati : Saya akan menjawab pertanyaan dari Viva
1). Pertama, dalam hidupnya gemar menginfakkan harta bendanya di jalan Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang.
2). Kedua, mampu mengendalikan serta menahan diri dari sifat amarah.
3). Ketiga, selalu bersifat pemaaf dan tidak pendendam kepada orang lain yang berbuat salah.
4). Keempat, tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau menzalimi diri sendiri, ia segera ingat kepada Allah, dan kemudian bertobat, beristighfar, memohon ampunan kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.
5). Kelima, secara sadar tidak mengulang perbuatan keji dan mungkar yang pernah dilakukan.5 Hari Yang Lalu BalasReny Binti Saniatul Faiziah
SiswaNama : Reny Binti Saniatul Faizah
No.Absen : 26
Pertanyaan:
1.Siapakah khalifah yang melarang para sahabat untuk meriwayatkan hadits periode periwayatan hadits pada masa Khulafa ar Rasyidin?
2. Bagaimana cara tabiin menerima hadis dari para sahabat jelaskan?
3. Siapa sahabat Nabi yang paling paham tentang sunnah hadits?3 Hari Yang Lalu BalasImaniar Dwi Rahmawati
SiswaNama ; lmaniar Dwi Rahmawati
No. Absen : 10
Pertanyaan
1. Apakah Pembahasan Akan Keadilan Para Sahabat. Bisa Diketahui Ketika Mempelajari Mata Rantai Hadits ?
2. Kemukakan analismu tentang apa yang dimaksud 'adalah (keadilan) sahabat!
Komentar
Aswida mengatakan…
Aswida Sulfa
Pertanyaan:
1.Siapakah khalifah yang melarang para sahabat untuk meriwayatkan hadits periode periwayatan hadits pada masa Khulafa ar Rasyidin?
Pertanyaan:
1.Siapakah khalifah yang melarang para sahabat untuk meriwayatkan hadits periode periwayatan hadits pada masa Khulafa ar Rasyidin?
Unknown mengatakan…
Nama : mediana Geovanny
Absen : 017
Pertanyaan
Apakah masih ada mutazilah di zaman kita? Dan bagaimana pemikiran mutazilah dalam menganalisis ketuhanan??
Absen : 017
Pertanyaan
Apakah masih ada mutazilah di zaman kita? Dan bagaimana pemikiran mutazilah dalam menganalisis ketuhanan??