KUNCINYA: ADA DI RUKU' DAN SUJUD (Keutamaan Ruku' dan Sujud)

KUNCINYA: ADA DI RUKU' DAN SUJUD

(Maaf, agak panjang, tapi penting, agar Shalat dirasa Ni'mat dan menyehatkan).

Sungguh, berbahagilah mereka yang bisa merasakan NI'MAT nya Shalat. Karena tidak semua orang yang Shalat bisa merasakannya, meski sudah rajin Shalat. 

Terutama Keni'matan Shalat itu, ada di saat saat RUKU' dan SUJUD,  terasa punggung lebih NYAMAN, rileks karena memang gerakan RUKU' dan SUJUD ini sangat MENYEHATKAN, aliran darah dan oksigen maksimal ke bagian yang semestinya.

Alhamdulillaah, sudah banyak yang rajin Shalat.  Namun yang perlu diketahui adalah, tidak semua Shalat diterima, bahkan terasa menjadi beban yang berat.

Jangan sampai sudah tekun dan rajin Shalat, tetapi tetap saja dianggap tidak Shalat, karena tergesa gesa tanpa Tuma'niinah, terutama waktu Ruku, dan Sujud.

Dan yang lebih penting lagi adalah, Shalat bukan sekedar kewajiban, tetapi bagaimana mendapatkan  KENI'MATAN Shalat. Karena orang yang berbahagia adalah, setiap saat dia menemukan keni'matan dan kedamaian hati jika Shalat.

Nah ini bisa dicapai, jika membiasakan diri RUKU' dan SUJUD agak lama, tenang menghayati makna bacaan Ruku' dan Sujud.

Maka, sempurnakanlah Shalat, dibetulkan agar lebih baik dari sebelumnya, terutama Ruku' dan Sujud nya.

TRUE STORIES:

Agar Sholat kita terasa nyaman, ni'mat dan kebutuhan, bukan terasa beban, mari kita hayati Hadits hadits Rasulullaah berikut ini;

1.Rasulullaah SAW bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ.

"Sungguh, ada orang yang 
Shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima Shalatnya walau satu pun. 
Boleh jadi, dia sempurnakan Ruku' nya tetapi Sujudnya kurang sempurna, atau dia menyempurnakan Sujudnya, namun tidak menyempurnakan Ruku' nya". 
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abi Syaibah).

2. Rasulullaah SAW bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلا لا يُتِمَّ رُكُوعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ وَهُوَ يُصَلِّي ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ" ، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الَّذِي لا يُتِمُّ رُكُوعَهُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ ، مَثَلُ الْجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لا يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا. رواه الطبرانى.

"Rasulullaah SAW melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan Ruku' nya, seolah mematuk matuk kepalanya saat Sujud .
Lalu Rasulullaah SAW bersabda: 
"Sekiranya orang ini mati dalam keadaan seperti ini, niscaya ia mati bukan pada tuntunan Agama Muhammad SAW". 
Dan Rasulullaah SAW melanjutkan sabdanya: "Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan Ruku' nya,  tergesa gesa di dalam 
Sujudnya seperti burung gagak yang mematuk darah, dan seperti orang lapar yang hanya makan satu atau dua buah Kurma yang tidak akan memberikan manfaat apa-apa baginya". 
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam 
At Thabraani)

3. Rasulullaah SAW bersabda, tegas mewanti wanti agar Ruku' dan Sujud disempurnakan:

أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
“Sempurnakanlah Ruku’ dan Sujudmu” 
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Bukhari 6644 dan Muslim 4525)

4. Al Imam Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad Sahih dari Ali Bin Syaiban  menuturkan:
“Kami pernah Shalat di belakang Rasulullaah SAW, dan Rasulullaah SAW melirik kepada orang yang Shalatnya tidak tegak lurus tulang punggungnya ketika Ruku' dan Sujud. 

Setelah selesai Shalat, Rasulullaah SAW bersabda: 

يا معشر المسلمين  لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ والسُّجُوْدِ.

“Wahai Ummat Muslimin, tidak ada nilai Shalat bagi mereka yang tidak menegakkan lurus sempurna punggungnya ketika Ruku’ dan Sujud’” 
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 16297, Ibnu Majah 871 dan diperkuat oleh Al Imam Al Albani dalam Shahihul Jami’ 7977)

5. Abu Ya’laa meriwayatkan dalam Kitab Musnad-nya bahwa Rasulullaah SAW melihat seorang laki laki yang sedang Shalat tetapi tidak menyempurnakan Ruku’nya, dia Ruku' seperti ayam yang sedang mematuk matuk dalam sujudnya karena terlalu cepat,  maka Rasulullaah SAW bersabda: 
لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى ما هو عليه مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ
“Kalau orang ini mati dengan kondisi Shalat yang demikian, maka dia mati bukan termasuk  ajaran Muhammad” 
(Musnad Abu Ya’la No 7184, diriwayatkan oleh 
At Thabraani dalam 
Kitab Al Kabiir No 3840, diperkuat oleh Al Albani dalam Kitab Shifatul Shalah halaman 131)

6. Al Imam Ahmad  meriwayatkan sebuah Hadits dari Abu Hurairah RA mengatakan, “Rasulullaah SAW memerintahkan aku 3 hal dan  melarangku 3 hal:

ونَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ، وإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الكَلْبِ، والْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ. 

"Beliau melarangku Sujud tergesa gesa cepat seperti ayam mematuk matuk,  duduk seperti duduknya anjing, dan menoleh-noleh seperti rusa".
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 8106, Diperkuat oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Shahih At Targhiib 555)

7. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahih 
Al Bukhari, bahwa suatu ketika Hudzaifah Bin Yaman melihat seseorang yang tidak sempurna Ruku’ dan Sujudnya. 
Ketika orang ini selesai Shalat, Hudzaifah berkata kepadanya:
“Shalat seperti  itu?” kemudian Al Imam Hudzaifah menuturkan, bahwa; “Seandainya engkau mati, engkau mati bukan di atas Sunnah 
Rasulullaah" 

Dalam riwayat lain: “Seandainya engkau mati, engkau mati tidak di atas fitrah yang Allaah fitrahkan untuk Muhammad SAW”
(Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam Shahih Bukhari 791)

8. Rasulullaah SAW  bersabda:

لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى صَلَاةِ عَبْدٍ لَا يُقِيمُ فِيهَا صُلْبَهُ بَيْنَ رُكُوعِهَا وَسُجُودِهَا

“Allaah tidak akan Memandang Hamba yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika Ruku’ dan Sujud” 
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 16283).

9. Ummul Mukminiin Aisyah RA menuturkan:
“Rasulullaah SAW kalau bangkit dari Ruku’,  tidak turun Sujud sampai benar-benar Tuma'niinah berdiri lurus sempurna.
Dan apabila Rasulullaah SAW bangkit dari Sujud, beliau tidak Sujud kembali sampai benar-benar duduk lurus dengan  sempurna".
(Diriwayatkan oleh 
Al Imam Muslim dalam Shahih Muslim 498)

POINTERS:

1. Ruku' dan Sujud yang sempurna adalah syarat sah nya Shalat. Maka hati hati dan sempurnakanlah Ruku' dan Sujud. Jangan tergesa gesa, Ruku' dan Sujudlah berlama lama.

2. Shalat jika dikerjakan sebagai kewajiban, maka akan terasa berat dan menjadi beban dan akan tergesa gesa.

Tetapi jika dikerjakan sebagai keperluan, kebutuhan dan kesempatan mendapatkan ampunan, maka akan terasa ringan dan perlu, maka akan Shalat khusyu' berlama lama".

3. Di Saat Ruku' dan Sujud itulah, dosa dosa berguguran.

Mari berdoa, agar Allaah SWT senantiasa menerima Shalat kita,  menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu Shalat dengan khusyu.
Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling  mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allaah SWT:

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.

Pengasuh; "Alhusniyah Islamic School".
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin

Komentar