Muhasabah Ketika kamu meninggal

Muhasabah Ketika kamu meninggal... 
Copas : saif alemdar
“Ketika kamu meninggal, jangan khawatir, jangan susah, jangan pikirkan tubuhmu yang telah terbaring kaku, umat Islam akan mengurusnya dengan baik. Mereka akan mencopot pakaianmu, memandikanmu, mengkafanimu dan menshalatkanmu. Setelah itu, mereka akan mengantarkanmu ke rumah barumu, kuburan.

Banyak orang akan datang untuk takziah, banyak yang membatalkan janji dan meninggalkan pekerjaannya, demi menghadiri pemakamanmu. Bahkan banyak diantara mereka yang selama hidupmu jarang mendatangimu, tapi hari ini mereka datang.

Harta dan barang-barangmu sudah ada yang urus, kunci mobilmu, buku-bukumu, pakaianmu, semuanya sudah ada yang urus. Kalau memang keluargamu sayang padamu, mungkin mereka akan menyedekahkan barang-barangmu yang mungkin bisa dipakai oleh orang yang membutuhkan, dan itu berguna bagimu.

Ingat! Dunia tidak akan bersedih karena kematianmu! Perekonomian akan berjalan seperti biasa, meskipun tanpa kamu! Pekerjaanmu, jabatan yang kamu tinggal, dalam beberapa hari sudah ada yang mengisinya sebagai penggantimu. Dan hartamu akan menjadi milik ahli warismu secara sah dan halal.

Duka cita dan belasungkawa mungkin begini:

Pertama: orang yang tidak akrab denganmu dan tidak mengenalmu dengan baik, paling akan mengatakan “Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun”.

Kedua: sahabat-sahabatmu, mereka pasti akan bersedih, namun kesedihan itu akan berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, setelah itu mereka akan kembali seperti biasa.

Ketiga: kesedihan yang mendalam terjadi di rumahmu, di antara keluargamu. Itu pun akan berlangsung sebulan, dua bulan, atau mungkin paling lama satu tahun. Setelah itu, merekapun harus melanjutkan kehidupan mereka dan kamu hanya tinggal kenangan. Demikianlah, kisahmu bersama manusia telah berakhir.

Sedangkan kamu, ya kamu, aku dan kita semua, disinilah babak baru kehidupan kita, inilah awal kehidupan yang sebenarnya, kehidupan Akhirat! Yang mungkin dulunya kamu kira hanya bed-time story anak SD.

Kamu tidak memiliki harta, jabatan, popularitas dan keluarga lagi. Istanamu yang kamu bangun bertahun-tahun di dunia kini telah menjadi milik orang lain.

Mungkin, disini akan ada pertanyaan, “Apa yang telah kamu siapkan untuk hari itu?”, Ini adalah kenyataan yang akan kita alami dan patut direnungkan.

Pastikan kamu selalu melaksanakan shalat fardhu, shalat sunnah, bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sembunyikan amal shalehmu, dan jangan lupa shalat qiyam lail, mungkin hal-hal itu akan membantumu!

Mungkin dengan saling menasehati, salah satunya dengan membagi nasehat ini, kamu akan melihat hasilnya nanti. “Dan tetaplah memberi peringatan (saling menasehati demi kebaikan), karena hal itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (al Dzariyah: 55).

Dalam surat Al Munafiqun ayat 10, Allah menceritakan keinginan orang yang sudah mati, "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?".

Kenapa orang-orang itu memilih sedekah? Bukan haji atau umroh setiap tahun, atau puasa setiap hari? Ulama Tafsir mengatakan, itu karena besarnya pahala sedekah yang mereka lihat dan mereka rasakan, sehingga mereka ingin hidup kembali dan bersedekah sebanyak-banyaknya….”. Nasehat Sheikh Aly Tantowy rahimahullah.

Apa yang kita pakai akan rusak, apa yang kita makan besok pagi sudah keluar hasilnya, yang tersisa hanya yang kita sedekahkan...dia menemani kita dalam gelapnya kubur, dan kemudian terbang ke langit-langit Surga menunggu pemiliknya tiba. 

Selamat Hari Jumat, Amigo 

Komentar