Mimpi bertemu sang penendang sesajen

Mimpi bertemu sang penendang sesajen

Sebelum tdr, ngobrol2 dengan istri ttg "sesajen kick" yg lagi viral. Sambil wirid sbelum tidur, tiba-tiba terlihat sosok pemuda lagi pegang HP, membuat video dan berjalan mendekati tumpukan makanan yg berasap -spertinya asap dupa- di suatu tempat, di dekat gunung yg spertinya baru meletus. 

Nampak ia mendekati "makanan berasap" tersebut, ketika hendak menendang dan membanting makanan tersebut, tiba2 muncul sosok berbicara ke pemuda tersebut, tak terlihat wajahnya, namun suaranya berat.

Sosok Asap (SA) : "Le apa yg akan kamu lakukan ?"

Pemuda (P) : "Mau menghancurkan sajen !!!" 

SA : "Kenapa ?!"

P : "Itu syirik, pengundang Bencana !"

SA : "Sik, sebentar, yang kamu teladani, yg kamu jadikan uswah, siapa ? yg kamu jadikan dasar apa ?!" Sambil memandang jauh, dan menarik nafas panjang.

P : "Sdh jelas, syirik adalah perbuatan yg dimurkai Allah ?!"

SA : "Allah Murka dgn perbuatan syirik, tapi benarkah musibah ini merupakan ekspresi kemarahan Tuhan ?!"

"Le, tahukah kamu apa yg dilakukan oleh Nabi Muhammad ? Berapa tahun beliau berproses dari "diutus" hingga "merobohkan" patung-patung disekitar Kakbah ?" 

"Tahukah kamu, bagaimana usaha para penyebar Islam, wali songo dan para tokoh hingga masuk ke jawa dgn damai, bahkan "menghilangkan" jejak agama awal di jawa ?!" 

"Tahukah kamu, kenapa para kyai mendirikan pondok, lembaga pendidikan ?" 

"Tahukah kamu, berapa lama waktu berprosesnya ? Bagaimana usahanya ? Bagaimana tantangan dan jatuh bangunnya ?"

"Jika sekarang, kamu buat vlog, kamu orat-arit sajen, kamu atas namakan itu Islam yg sedang jihad ! Coba tanyakan pada hatimu ttg niat, ttg keikhlasan...?! 

"Dibanding dgn Rasulullah, Para Wali, para Ulama dan Kyai, dakwah apa yg sdh kamu lakukan sehingga dirimu merasa menghalalkan, membolehkan perbuatanmu, memvideo melakukan perusakan itu ?! Kamu dakwah atau pengen viral ?! 

"Mungkinkah dgn begitu kamu mengira, orang-orang akan salut, kagum dan takjub pada mu dan berimbas pada kesan baik kepada Islam atau pada memeluk Islam ?"

"Le, hidayah itu dari Allah, yg dapat tersentuh dgn upaya-upaya yg baik, jauh dari keras dan kasar. Lha apa kamu kira sejauh ini, dgn menggaungnya Islam Damai, TIDAK ADA yg memeluk Islam, TIDAK ADA yg tertarik utk mempelajari Islam ?!" .......... 

Tiba-tiba gunung batuk, sosok itu hilang, bumi bergoyang, tubuhku terhentak, terlempar, dan ku lihat mukaku mencium tegel keramik dan aku menemukan diriku jatuh dari kasur....

Komentar