Umroh sudah mau dibuka, perhatikan syarat dan teknisnya

Yang sudah daftar umroh perhatikan pengumuman Kerajaan Saudi Arabia. Bahwa vaksin cina tak diakui kerajaan. Anda harus booster vaksin satu suntikan lagi dengan vaksin dari Amerika dan atau Eropa.
***

Mulai 1 Muharram 1443, Arab Saudi akan kembali menyambut jamaah umrah dari luar Arab Saudi. 

Semua negara dipersilahkan melakukan penerbangan langsung dari negaranya ke Wilayah Kerajaan.

Kecuali bagi 9 negara yang penerbangan langsung ke Saudi masih ditangguhkan, yaitu:

Indonesia, India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Libanon.

Warga yang melakukan penerbangan dari negara-negara tersebut diharuskan melakuan transit ke negara ketiga untuk melakukan karantina selama 14 hari, sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.

Hampir 500 perusahaan travel melakukan persiapan menerima jemaah haji dari luar Saudi. 

Jamaah umrah dunia disyaratkan telah mendapat vaksin COVID-19 dengan dosis lengkap.

Sampai saat ini, Arab Saudi telah merekomendasikan vaksin Pfiezer, Mordena, Astrazeneca, dan J&J. 

Sementara penerima lengkap dosis vaksin Cina, harus dengan booster 1 dosis dari vaksin yang telah direkomendasikan.

Anggota Komite Nasional Haji dan Umrah Arab Saudi, Hani Ali Al-Amiri menyampaikan bahwa lebih dari 6.000 agen umrah luar negeri dan sekitar 30 situs web dan platform untuk reservasi global tersedia bagi jamaah dunia yang ingin melaksanakan umrah.

Semua layanan dan paket umrah dapat dilakukan secara online melalui platform pemesanan global dan lokal yang disetujui oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

Link:
 https://saudinesia.com/2021/07/26/umrah-akan-kembali-dibuka-penerbangan-dari-indonesia-masih-ditangguhkan/

Sumber: Haramain Syarifain, AlArabiya

Poin2 dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi :

1. Pemerintah KSA telah membuka pintu kedatangan jamaah umroh tahun ini, KECUALI 9 negara (salah satunya adl Indonesia) yg masih DITANGGUHKAN penerbangannya.

Artinya, pemerintah KSA belum bisa membuka pintu penerbangan dr ke9 negara tsb. 

2. Jika kita hendak menunaikan umroh, pemerintah KSA mensyaratkan utk KARANTINA 14 HARI di negara ke3. Setelah itu baru bisa melakukan penerbangan ke Saudi dr negara tempat karantina tsb.

3. Seluruh jamaah umroh WAJIB TELAH VAKSIN COVID (& vaksin Meningitis tentunya).

Vaksin Covid yg direkomendasikan oleh Pemerintah KSA adl Astra Zeneca, Pfizer, Moderna & J&J.

4. Bagi jamaah yg telah mendapatkan vaksin Sinovac 2x, maka SEBELUM penerbangan ke Saudi, hrs sudah mendapatkan BOOSTER 1X dr jenis vaksin yg direkomendasikan pemerintah KSA tsb.

Kalau melihat kebijakan wajib karantina 14 hari di negara ke3, mestinya biaya umroh akan membengkak.

https://saudinesia.com/2021/07/26/umrah-akan-kembali-dibuka-penerbangan-dari-indonesia-masih-ditangguhkan/ 

---------------------------
Lalu yg gak mau vaksin gimana dong...??

Haiisss.... hora usah direken...!!

Kita mengajak mereka yg mau diajak.
Mengedukasi yg mau menerima edukasi.
Menasehati hati yg masih mau menerima nasehat.

Kami tenaga kesehatan tidak mungkin bisa berangkat umroh dlm situasi seperti ini.
Ada tanggung jawab besar yg tidak mungkin ditinggalkan. 

Selamat menunaikan ibadah umroh, wahai saudara2ku kaum muslimin.

Besaran biaya perjalanan umroh yg membengkak, semoga Allah ganti dgn yg lebih baik. Sesungguhnya Allah Maha Luas karuniaNya.

Waktu perjalanan yg lebih panjang (krn hrs karantina 14 hari), semoga Allah catat setiap detiknya sbg ibadah di sisiNya.

Sertakan kami dalam doa2 kalian di tempat2 mustajab di tanah suci.

Semoga Allah segera mengangkat wabah ini, terutama di negeri2 kaum muslimin.

------------------------------

Komentar