Sifat yang sangat tidak disukai Allah

Sifat  yang sangat buruk dan dibenci Allah SWT.
Apa itu KANUD?
Kata "Kanud" كنود 
sangat sulit mencari padanan kosa kata bahasa Indonesianya yang tepat.
Namun, kira kira artinya adalah;
sifat yang ingkar nikmat, hanya melihat dari sisi musibah atau ujian saja, karunia yang jauh lebih banyak itu dilupakan.
 
Orang yang selalu berpikiran negatif, menjauh dari pikiran yang positif, selalu ber "suu uzzon", tidak ber "husnuz zon".

Dalam Al-Quran Surah Al-'Aadiyaat, surah ke 100, Ayat 6- 9, Allah Berfirman :

ان الانسان لربه لكنون. وانه على ذلك لشهيد وانه لحب الخير لشديد. افلا يعلم اذا بعثر ما فى القبور.
 (سورة العاديات ١٠٠ الاية ٦ - ٩)
"Sungguh, manusia itu KANUD, (yaitu sangat INKAR), tidak bersyukur kepada Tuhannya.
Dan manusia itu sungguh menyaksikan dan mengetahui keingkarannya.
Dan sungguh cintanya manusia kepada harta benar benar berlebihan.
Tidakkah, mereka itu mengetahui bagaimana kelak mereka dikeluarkan dari kubur".

Penjelasan dalam kamus Arab ;

الكنود هو الذى يعد المصاءب وينسى نعم الله عليه.
(KANUD adalah; orang yang selalu menghitung musibah, dan melupakan nikmat nikmat Allah kepadanya).

Sifat KANUD kini melanda banyak orang, tampak seringnya mengeluh, nyinyir,  kecewa, marah marah, suka menyalahkan, putus asa dan mengumpat.

Yang diungkap ungkap hanya kesulitan, ujian, cobaan, penyakit, kurangnya uang dll.  Seolah di Dunia ini tidak ada kebaikan, sehingga merekapun lupa bersyukur.

Tidak lagi mampu melihat dan merasakan  betapa banyak kenikmatan yang telah diperolehnya.

Orang yang KANUD, nikmat SEHAT pun tidak bisa dinikmatinya seperti digambarkan dibawah ini :

الصحة تاج على رؤوس الاصحاء، ولا يعلمها  الا المرضى
(Kesehatan itu adalah sebuah "Mahkota" yang bertengger di atas kepala orang yang sehat, dan tidak ada yang tau kecuali orang orang yang sakit).

True Story:
احد السلف كان اقرع الراس ابرص البدن اعمى العينين مشلول القدمين واليدين وكان يقول :
الحمد لله الذى عافانى مما ابتلى به كثيرا من خلقه وفضلنى تفضيلا.
فمر به رجل قال له:
مما عفاك ؟ اعمى وابرص واقرع ومشلول فمما عافاك ؟ 
وقال؛ ويحك يا رجل، جعل الله لى لسانا ذاكرا وقلبا شاكرا وبدنا على البلاء صابرا.
" Ada orang terdahulu, ia berkepala botak, kulit belang belang, kedua matanya buta, kedua kaki dan kedua tangan lumpuh lunglai, namun selalu mengucapkan 'kalimat kalimat pujian' ini :  

الحمد لله الذى عافانى مما ابتلى به كثيرا من خلقه وفضلنى تفضيلا
(Segala puji dan puja hanya bagi Allah, Tuhan Yang telah memberiku kemampuan di mana di tengah tengah semua ciptaanNya, telah banyak orang yang diuji, namun Allah telah memberiku kelebihan kelebihan yang sungguh banyak sekali".

Orang yang lewat mendengar ucapan ini, lalu berkata :
"Sungguh aneh !, kemampuan dan kelebihan apa yang engkau peroleh?, mata engkau buta, kulit belang belang, kepala botak, kaki tangan lumpuh, kemampuan apa ?".

Dijawab;
"Sungguh engkau orang yang keterlaluan kurang ajar !.
Segala puji pujaku bagi Allah yang telah menganugerhkan kepadaku lidah yang mampu selalu berzikir, hati yang selalu bersyukur, dan raga yang selalu sabar menerima cobaan".

Demikian orang yang selalu melihat anugerah kenikmatan, kewarasan, hati yang tenang dan damai tetap sabar dan bersyukur, tidak pernah mengeluh, tidak KANUD.

Karena iyya sadar, hidup di Dunia ini hanya sebentar dan sementara, yang dituju dan kekal adalah hidupan Akhirat.

Coba ingat, 
- Rasulullah SAW manusia yang paling disayang Allah, hidup di Dunia ini hanya 63 tahun, sedang di Kubur sebagai alam Barzah, tempat menanti Akhirat sudah lebih 1.400 tahun.

- Abu Bakar As-Ashiddiq RA  hidup di Dunia ini juga hanya 63 tahun, di alam Barzakh sudah lebih 1.400 tahun.

- Umar Al-Faaruuq RA hidup di Dunia ini juga hanya 63 tahun, di alam Barzakh sudah lebih 1.400 tahun. 

- Ali Bin Abi Thalib, hidup di Dunia ini juga sama, hanya 63 tahun, dan kini di alam Barzakh sudah lebih dari 
1.400 tahun.

Sungguh hidup di Dunia ini 
Sangat amat pendek. 
Pantaslah kehidupan Dunia ini disebut Fana, alias akan Punah.

Semoga Allah menganugerahkan kita hati yang selu berzikir, bersyukur dan sabar.  Dijauhkan dari sifat Kanud.
Oleh:


A.Hamid Husain
Jakarta.
Alfaatihah
Aamiin.

https://www.facebook.com/100033854070690/posts/499050557900076/

Komentar